Spacer
Please Login or Register in Advance To Access This Forum. If you fail to login, Please Contact an administrator or moderator of this forum


Mohon untuk Login atau mendaftar Terlebih dahulu untuk Melihat Forum dan Sub-Forum secara Penuh, anda juga dapat Berkomentar, Membuat Post atau thread, berbincang satu sama lain, berbagi ataupun untuk kenalan.


-----------------------------------------------------------------
Hak Cipta dilindungi
Spacer
Please Login or Register in Advance To Access This Forum. If you fail to login, Please Contact an administrator or moderator of this forum


Mohon untuk Login atau mendaftar Terlebih dahulu untuk Melihat Forum dan Sub-Forum secara Penuh, anda juga dapat Berkomentar, Membuat Post atau thread, berbincang satu sama lain, berbagi ataupun untuk kenalan.


-----------------------------------------------------------------
Hak Cipta dilindungi
Spacer
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Spacer

Free Indonesian Community
 
HomeHome  http://indonesihttp://indonesi  GalleryGallery  Latest imagesLatest images  SearchSearch  RegisterRegister  Log in  
Forum juga dapat Diakses di http://spacer-online.co.cc
Link penting
https://spacer.forumid.net/t229-link-penting-spacer


Information
  • Banned Bagi member yang Tidak pernah Posting
  • Akan segera dirilis Chat Cbox
Statistic
Log in
Username:
Password:
Log in automatically: 
:: I forgot my password
Latest topics
» Latihan Posting Lounge
Moci, Simpanse Ter- EmptyThu May 01, 2014 1:35 pm by Admin

» Enak Tu !
Moci, Simpanse Ter- EmptyMon Feb 06, 2012 7:35 pm by axel

» Cheat Darah Ninja Saga
Moci, Simpanse Ter- EmptySun Dec 11, 2011 5:22 pm by deddy

» Cheat Most Wanted Black EditioN
Moci, Simpanse Ter- EmptyTue Oct 18, 2011 5:33 pm by Admin

» Miyabi Aerobik
Moci, Simpanse Ter- EmptySun Sep 25, 2011 10:49 am by Admin

» Malaysian Students
Moci, Simpanse Ter- EmptyFri Sep 23, 2011 2:44 am by sunglasses

» guru les biologi
Moci, Simpanse Ter- EmptyFri Sep 23, 2011 2:35 am by sunglasses

» Link Penting Spacer
Moci, Simpanse Ter- EmptyWed Aug 31, 2011 10:42 am by Admin

» Daftar Bug Spacer - Harap Lapor
Moci, Simpanse Ter- EmptyThu Aug 18, 2011 2:10 pm by Admin

Visitors
free counters
Leech Faforit Today
Frendzleech
ConDong
Hotcup
Likes
Likes Pages


 

 Moci, Simpanse Ter-

Go down 
AuthorMessage
deddy
Co- Admin Spacer
deddy


Jumlah posting : 204
Join Date : 2011-03-30
Age : 27
Lokasi : Pemancungan

Moci, Simpanse Ter- Empty
PostSubject: Moci, Simpanse Ter-   Moci, Simpanse Ter- EmptyTue Jun 07, 2011 7:13 pm

Namaku Herlin. Aku adalah seorang pegawai swasta di sebuah perusahaan jasa kontraktor di Sorong, Irian Jaya. Ibuku dari Solo dan Papa dari Manado. Sudah hampir 4 tahunan aku tinggal di Sorong, Irian Jaya. Tadinya aku ikut suamiku yang kebetulan Pegawai Negeri di Dinas Kehutanan yang dipindahkan bertugas di Sorong. Eh, dari pada menganggur, aku melamar kerja dan diterima, setahun setelah kami pindah. Mas Johan, suamiku pun tidak keberatan kalau aku bekerja. Hitung-hitung cari pengalaman, katanya. Kisahku ini mungkin agak menggelikan dan menjijikan, tetapi ini bukan basa-basi loh..!

Di kota yang terbilang indah tetapi sepi ini, aku mempunyai seorang teman akrab, Susan namanya. Susan itu istri Marcel, teman sekantor suamiku. Nah, jika suamiku dan Marcel sedang tugas di luar Sorong, biasanya Susan menginap di rumahku. Atau kadang aku yang menginap di rumahnya. Kami pun jadi sangat akrab seperti saudara. Maklum, kami juga sama-sama belum dikaruniai anak, jadi rasa senasib terasa benar di antara kami.

Cerita ini berawal saat bulan Juni 2 tahun lalu, Mas Johan dan Marcel, suami Susan dapat panggilan pendidikan di Denpasar. Kami pun memutuskan bahwa aku lah yang harus menginap di rumah Susan selama dua minggu. Hari-hari pertama tidak ada yang ganjil bagiku. Rumah Susan menyenangkan. Maklum suaminya yang hobby mengoleksi hewan langka begitu pandai menata rumahnya. Ada dua binatang kesayangan Marcel yang juga kesayangan Susan. Si Blacky *AnjinkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkZ* herder jantan dan Moci si Simpanse jantan pula. Blakcki *AnjinkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkZ* yang pintar, dan Moci pun Simpanse yang cerdik, jadi mereka tetap akur. Dan, saking sayangnya Susan dan Marcel pada mereka, mereka dibiarkan terlepas tidak terikat, apalagi dikurung.

Nah, suatu sore, sepulang aku dari kantorku, aku langsung mandi. Susan yang katanya lagi kangen berat sama Marcel tengah asik nonton VCD. Tidak tahu apa filmnya, tetapi yang jelas Susan suka drama yang romantis. Usai mandi aku menemani Susan menonton VCD. Tentu saja Moci dan Blacky setia menemani kami.

"Wuih seriusnya. Film apaan sih San..?" tanyaku.
"Dramanya Roberth de Niro nih Lin. Lagi seru. Eh, tadi si Ivon kemari ngasih titipan buat kamu, tuh ada di meja tengah..!" jawab Susan sekaligus memberitahuku kalau si Ivon memberikan titipan.
Ivon itu kenalan baruku, pemilik Salon Ivon. Dan ternyata yang dibawanya adalah titipan Mas Johan, VCD porno, he.. he.. he..!
"Apaan tuh Lin..?" tanya Susan saat aku membuka koran bungkusan VCD itu.
"Eh, ini Sus.., titipannya Mas Johan. Film BF..," jawabku sekenanya.
Tanpa basa basi, Susan langsung merebut 3 keping VCD porno itu dari tanganku.
"Kita nonton yuk..! Buat hiburan..," katanya.

Yah, sore itu 3 film BF kami lihat bersama-sama, Moci dan Blacki kami ungsikan dulu keluar kamar. Malam harinya, setelah makan malam, rasanya aku mengantuk sekali, aku pun langsung tidur. Tetapi aku terjaga sekitar pukul 12 malam, biasa, kebelet pipis. Eh, tiba-tiba aku sadar kalau si Susan tidak ada di sisiku. Kemana ya..? Ah, aku langsng saja ke kamar mandi untuk pipis. Setelah itu baru aku cari Susan. Aku mencarinya hingga ke dapur, tetapi tetap tidak ada.

Lalu aku sedikit tersentak ketika melihat bayangan di ruang kerja Marcel. Aku juga mendengar erangan Susan. Sepetinya lagi dilanda birahi yang sangat tinggi. Aku mendekat ke arah pintu ruangan itu, dan kuintip dari lubang pintu. Astaga, dalam keremangan itu aku melihat Susan yang sudah tidak berbusana tengah dicumbui oleh Moci, simpanse kesayangannya.

"Ohh.., hsst.., ngghh.., Moci sayankhh..," ceracau Susan tidak karuan.
Moci yang tingginya sekitar 160 cm dan berbadan besar itu tengah mengarahkan mulutnya ke selangkangan Susan. Susan sendiri matanya terpejam dan mengangkangkan kakinya sambil tiduran. Ihh serem..! Aktifitas Moci makin menggila, Susan dibopongnya dan dibantingnya kembali ke Sofa sehingga posisi Susan jadi membelakanginya. Lalu.., wow..! Batang penis Moci yang sudah mekar membesar itu langsung disodokkan ke arah liang senggamanya Susan.

"Ahh.., hhsst.. ayoo Moci..!" perintah Susan.
Bagaikan budak yang baik, Moci langsung memompa pantatnya maju mundur, sehingga batang kemaluannya yang berbulu menerobos masuk keluar vagina Susan.
"Oarghhk.., rggkk..," Moci mengerang ganas.
Susan terpontang-panting, kepalanya bergoyang-goyang. Kupikir, pastilah Susan merasakan kenikmatan luar biasa dari penis Moci. Aku yang melihat adegan Moci-Susan menjadi tidak kuasa menahan gejolak yang mulai menjalari tubuhku.

Ah.., bersetubuh dengan hewan..? Tanpa sadar aku meraba-raba sendiri payudaraku. Lalu tanganku menyusup ke selangkanganku yang memang sudah tidak terbungkus (kalau tidur aku memang malas pakai CD dan Bra).
"Ooohh.., nikmatnya..," sambil mataku tetap memandangi tubuh Susan yang tengah digagahi Moci.
Tapi tiba-tiba aku dikejutkan oleh jilatan-jilatan halus di betisku. Dan, astaga.., si Blacki tengah menjilati betisku. Aku ingin marah, tetapi saat itu aku merasa kenikmatan tersendiri dari lidah Blacki. Aku pun membiarkan Blacki menjilati betisku, dan mataku kembali ke lubang pintu, melihat Susan dan Moci.

Susan kini sudah ganti posisi. Kulihat dia telentang di Sofa, sementara Moci menggenjotnya dari atas.
"Teruuss, Moci sayang.., aku kenikmataann niih..!" desah Susan.
Pemandangan di dalam ruang kerja Marcel itu membat birahiku segera memuncak. Apalagi jilatan Blacki sudah mulai naik hingga belahan pantatku yang memang menjorok ke belakang, karena aku sedang mengintip. Blacki nampaknya tengah birahi pula, pikirku.
"Hiisst.., Blacckkiih..," desahku tanpa sadar.

Blacki memang pintar menaikan birahiku. Daerah betis hingga belahan pantatku terus saja dijilati lidahnya yang berstruktur agak kasar. Lama-lama aku sudah tidak konsentrasi lagi dengan Susan-Moci. Aku melangkah perlahan ke kamar tidur, sedangkan Blakci terus mengikutiku sambil menjilati pahaku. Kadang jilatan itu sampai juga ke vaginaku yang mulai berlendir. Aku duduk di tepi ranjang dengan kaki ternganga lebar, dan kubiar Blacki kini menjilati vaginaku dengan leluasa.

"Lakukanlah Black.., aku milikmu sayang..!" rintihku.
Blacki sermakin agresif menjilati vaginaku. Yang kurasakan saat itu tulang-tulangku seakan luluh lemas dan ingin segera menuju puncak kenikmatan.
"Ohh.., Black.., sstt.., yyeaahh..," desahku nikmat.
Kemudian mendadak Blacki berhenti beraksi.
"Grrhhkk..," dia menggumam seperti marah padaku.
Tetapi aku segera mengerti, Blacki rupanya ingin segera menyetubuhiku.

Aku pun segera turun dari ranjang dan merangkak membelakangi Blacki. Tidak lama kemudian Blacki mengangkat dua kaki depannya dan menekan pinggangku. Kini posisi kami layaknya sepasang *AnjinkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkZ* yang akan kawin.
"Auuhhsstt.., ohh..," desahku ketika merasakan ada benda yang agak kasar menerobos masuk di lubang senggamaku.
Blacki memang sudah birahi, dan langsung memompa kemaluanku dengan batang kemaluannya yang dua kali lebih besar dari milik Mas Johan suamiku. Vaginaku terasa sesak dan penuh oleh kemaluan *AnjinkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkZ* Herder itu.

15 menit kemudian, "Ohh.., Blacki sayanggkkhh.. aku keluar sayanghkk.." teriakku histeris saat merasakan seluruh otot vaginaku berkontraksi cepat.
Yaa, aku orgasme. Tidak lama kemudian aku terkulai lemas seperti bersujud. Blacki masih aktif memompaku. Hingga kusadar, kini posisi Blacki membelakangiku. Kami saling adu pantat, dengan kelamin bertemu (seperti *AnjinkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkZ* kawin itu lho).
"Ehh.. Herlin.., Kamuu..?" Susan kaget saat mendapatiku dalam posisi kawin *AnjinkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkZ* begitu.
"Kamu juga kan San..? Sama si Moci..?" jawabku kelelahan.
Susan pun tersenyum.

Sejak saat itu, selama dua minggu suami kami pergi pendidikan ke Denpasar, kami selalu dapat menuai kenikmatan dari binatang kesayangan Marcel dan Susan itu. Yah.. hitung-hitung selingkuh tidak beresiko lah..!
Back to top Go down
 
Moci, Simpanse Ter-
Back to top 
Page 1 of 1

Permissions in this forum:You cannot reply to topics in this forum
Spacer :: Buka-Bukaan 17+ :: Cerita-
Jump to: